Cara Bijak Menghadapi Kenangan
Cara Bijak Menghadapi Kenangan
Hi guysss....udah kenalkan saya kan? APA? GAK KENAL??? ya udahlah....#pasrah Cieee...cieee yang coba melupakan kenangan, tau-tau bayangannya berseliweran di mana-mana. Di tiap sudut ada aja. Di kolong meja, di kolong jembatan, di kolong rumah, di kolong hatimu.....ehmmmm. Udah coba disembunyikan tetap aja muncul gitu aja....apalagi pas hujan datang. Pengen ngambang aja kayak sampah plastik yang rela dibawa ke mana aja. Cahhh....
Tidak peduli kenangan apapun itu; kenangan manis, kenangan pahit, kenangan asam, kenangan asin, semuanya sering membuat kita ngegalau. Iya-kan? banyak dari kita yang mencoba untuk melupakan kenangan bahkan ada yang diperdaya/menjadi korban kenangan itu sendiri. C'mon hari gini masih suka ngegalau seksi gara-gara kenangan????
Sebagai insan yang suka ngegalau seksi, saya akan memberikan cara bijak menghadapi kenangan. Nah, sesuai dengan jenisnya...kenangan manis masih enak ya kan....kita suka senyum-senyum sendiri dibuatnya. Tapi ini juga bahaya loh...WHY? soale kalau kebanyakan senyum itu bahaya. Bisa lupa diri. Seperti kata om Rhoma Irama, terlalu itu gak baik buat kesehatan. Loe gak bakalan bisa move on dari kenangan yang itu-itu aja dan loe gak bisa ciptain kenangan yang siapa tahu ni ye....bisa lebih indah dari itu. Wawwww....saya gak bilang bahwa kenangan manismu itu dilupain aja. Bukan itu kisanak....kamu tetap mengenang keindahan itu untuk menciptakan kenangan indah yang berikutnya, mungkin di tempat yang berbeda atau bahkan orang yang berbeda. Kelak jika kamu bertemu dengan kenangan manis lamamu, kamu akan berterima kasih padanya karena telah menciptakan kenangan-kenangan manis berikutnya. Kenangan manis emang buat candu yang bisa buat kita seperti orang yang berhenti sampai di situ saja. Kita mengatakan bahwa itu adalah kenangan manisku hingga tidak menyadari bahwa ada orang baru yang datang dan tempat baru yang dikunjungi yang sebenarnya memberikan kenangan yang tidak kalah manisnya pula. Kamu hanya perlu menyingkapnya....dan menemukannya.
Ini yang paling sering membuat kita ngegalau jelek; kenangan pahit. Ya, kenangan pahit. Kita selalu mencoba untuk menghapusnya. Tapi otak bukanlah seperti komputer di mana file-file di dalamnya bisa kita hapus sesuka hati kita. Kenangan ya tetap kenangan, manis atau pahit selalu membekas di dalam pikiran kita. Sekuat dan sekejam apapun kita mencoba menghapusnya, hasilnya tidak akan pernah hilang. Bahkan semakin kamu membunuh kenangan itu, semakin kenangan itu akan menggandakan dirinya dan menggerogoti isi otakmu. Wuihhh..seremmmmm. Lalu bagaimana cara bijak menghadapi kenangan pahit itu? Berdamai. Ya, kamu hanya perlu berdamai dengan kenangan pahit itu. Jangan pernah membencinya tetapi jadikan itu sebagai pembelajaran hidupmu dengan begitu kamu bisa move on. Sebagai insan yang sering dijadikan tempat curhat, saya sering bingung dengan teman-teman yang pengen ngelupain seseorang tetapi malah menceritakan keburukannya setiap hari. Setiap hari loh ya,,,,, itu namanya pengennya apa, yang dilakukannya apa. Pengennya kurus, yang dilakukannya makan berlemak setiap hari.
Kenangan emang bagian dari hidup. Tapi kita harus bisa move on juga ya kan.
Hallo kenangan manis. Kamu memang manis. Dari sana akan aku temui manis-manis lainnya pada orang yang berbeda dan tempat yang berbeda. Terima kasih atas kenangannya. Kalau jumpa jangan lupa menyapa ya..Muachhhh
Hallo kenangan pahit. Kamu memang pahit. Tapi aku tidak akan berusaha melupakanmu. Aku akan menjadikanmu pembelajaran hidup yang lebih baik untuk menciptakan manis-manis lainnya. Terima kasih atas kenangannya. Kalau jumpa gak perlu menyapa ya....Cukup tau aja. Hahaaa
Demikian cara bijak menghadapi kenangan versi Surya NS.....trus gimana denga kenangan asam dan kenangan asin??? Lain hari kita bahas yooo.... Tolong komentarnya yang dahsyat ya....biar penulis makin semangat.
Hi guysss....udah kenalkan saya kan? APA? GAK KENAL??? ya udahlah....#pasrah Cieee...cieee yang coba melupakan kenangan, tau-tau bayangannya berseliweran di mana-mana. Di tiap sudut ada aja. Di kolong meja, di kolong jembatan, di kolong rumah, di kolong hatimu.....ehmmmm. Udah coba disembunyikan tetap aja muncul gitu aja....apalagi pas hujan datang. Pengen ngambang aja kayak sampah plastik yang rela dibawa ke mana aja. Cahhh....
Tidak peduli kenangan apapun itu; kenangan manis, kenangan pahit, kenangan asam, kenangan asin, semuanya sering membuat kita ngegalau. Iya-kan? banyak dari kita yang mencoba untuk melupakan kenangan bahkan ada yang diperdaya/menjadi korban kenangan itu sendiri. C'mon hari gini masih suka ngegalau seksi gara-gara kenangan????
Sebagai insan yang suka ngegalau seksi, saya akan memberikan cara bijak menghadapi kenangan. Nah, sesuai dengan jenisnya...kenangan manis masih enak ya kan....kita suka senyum-senyum sendiri dibuatnya. Tapi ini juga bahaya loh...WHY? soale kalau kebanyakan senyum itu bahaya. Bisa lupa diri. Seperti kata om Rhoma Irama, terlalu itu gak baik buat kesehatan. Loe gak bakalan bisa move on dari kenangan yang itu-itu aja dan loe gak bisa ciptain kenangan yang siapa tahu ni ye....bisa lebih indah dari itu. Wawwww....saya gak bilang bahwa kenangan manismu itu dilupain aja. Bukan itu kisanak....kamu tetap mengenang keindahan itu untuk menciptakan kenangan indah yang berikutnya, mungkin di tempat yang berbeda atau bahkan orang yang berbeda. Kelak jika kamu bertemu dengan kenangan manis lamamu, kamu akan berterima kasih padanya karena telah menciptakan kenangan-kenangan manis berikutnya. Kenangan manis emang buat candu yang bisa buat kita seperti orang yang berhenti sampai di situ saja. Kita mengatakan bahwa itu adalah kenangan manisku hingga tidak menyadari bahwa ada orang baru yang datang dan tempat baru yang dikunjungi yang sebenarnya memberikan kenangan yang tidak kalah manisnya pula. Kamu hanya perlu menyingkapnya....dan menemukannya.
Ini yang paling sering membuat kita ngegalau jelek; kenangan pahit. Ya, kenangan pahit. Kita selalu mencoba untuk menghapusnya. Tapi otak bukanlah seperti komputer di mana file-file di dalamnya bisa kita hapus sesuka hati kita. Kenangan ya tetap kenangan, manis atau pahit selalu membekas di dalam pikiran kita. Sekuat dan sekejam apapun kita mencoba menghapusnya, hasilnya tidak akan pernah hilang. Bahkan semakin kamu membunuh kenangan itu, semakin kenangan itu akan menggandakan dirinya dan menggerogoti isi otakmu. Wuihhh..seremmmmm. Lalu bagaimana cara bijak menghadapi kenangan pahit itu? Berdamai. Ya, kamu hanya perlu berdamai dengan kenangan pahit itu. Jangan pernah membencinya tetapi jadikan itu sebagai pembelajaran hidupmu dengan begitu kamu bisa move on. Sebagai insan yang sering dijadikan tempat curhat, saya sering bingung dengan teman-teman yang pengen ngelupain seseorang tetapi malah menceritakan keburukannya setiap hari. Setiap hari loh ya,,,,, itu namanya pengennya apa, yang dilakukannya apa. Pengennya kurus, yang dilakukannya makan berlemak setiap hari.
Kenangan emang bagian dari hidup. Tapi kita harus bisa move on juga ya kan.
Hallo kenangan manis. Kamu memang manis. Dari sana akan aku temui manis-manis lainnya pada orang yang berbeda dan tempat yang berbeda. Terima kasih atas kenangannya. Kalau jumpa jangan lupa menyapa ya..Muachhhh
Hallo kenangan pahit. Kamu memang pahit. Tapi aku tidak akan berusaha melupakanmu. Aku akan menjadikanmu pembelajaran hidup yang lebih baik untuk menciptakan manis-manis lainnya. Terima kasih atas kenangannya. Kalau jumpa gak perlu menyapa ya....Cukup tau aja. Hahaaa
Demikian cara bijak menghadapi kenangan versi Surya NS.....trus gimana denga kenangan asam dan kenangan asin??? Lain hari kita bahas yooo.... Tolong komentarnya yang dahsyat ya....biar penulis makin semangat.
Komentar
Posting Komentar